BREAKING NEWS

10/recent/ticker-posts

Right Button

test banner SELAMAT DATANG DI WEBSITE "DAILY INFO", SELAMAT MEMBACA SEMOGA BERMANFAAT

Dari Bukit ke Lubuak Pandakian: Rotan Kini Bisa Meluncur dengan Flying Rattan

 


Sumpur Kudus – Direktorat Pengabdian pada Masyarakat dan Kepakaran ITB (DPMK ITB) kembali menghadirkan inovasi melalui program Pengabdian Masyarakat untuk membantu para petani rotan di Sumpur Kudus. Kali ini, fokusnya adalah pada pengangkutan rotan dari hutan Bukit Barisan menuju titik pengumpulan di Lubuak Pandakian, yang selama ini menghadapi kendala medan curam dan risiko cedera tinggi.

Ketua Tim Pengabdian, Intan Prameswari, M.Ds, Ph.D., bersama Dr. Muhammad Ihsan, M.Ds., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari berbagai program pengabdian selama dua tahun terakhir di wilayah tersebut. Rotan yang dipanen, antara lain Rotan Manau (Calamus manan), Rotan Semambu (Calamus scipionum), dan Rotan Tabu-tabu (Calamus ornatus), dikenal memiliki kualitas tinggi dan menjadi bahan baku furniture ekspor yang diproduksi di Cirebon.

Selama ini, proses menurunkan rotan dilakukan secara manual oleh para petani, sehingga produktivitas terbatas dan risiko cedera cukup tinggi. Untuk itu, tim ITB menciptakan sebuah inovasi berupa alat transportasi yang memungkinkan rotan “meluncur” dari puncak bukit menggunakan rel tali baja (Slink baja) sepanjang 500 meter.

Kolaborasi dilakukan dengan teknisi tersertifikasi dari SKYGERS, komunitas pemanjat tebing Indonesia, dan Ecoethno Center, komunitas penggiat lingkungan dan budaya. Proses pengembangan inovasi ini berlangsung selama tiga bulan, meliputi asesmen lokasi, desain alat, sosialisasi kepada masyarakat, dan persiapan lokasi.

Masyarakat setempat dan tim ITB bekerja sama membangun pondasi dudukan tripod yang dicor untuk menahan alat transport di atas bukit dengan kemiringan lebih dari 60 derajat. Puncaknya, pada 16 Oktober 2025, instalasi dan uji coba alat berhasil dilakukan meski menghadapi hujan deras dan medan sulit.

Hasilnya, alat yang dinamai Flying Rattan ini mampu mengangkut hingga 200 kg rotan dalam sekali angkut, secara signifikan meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko kecelakaan.

“Harapan kami, inovasi ini tidak hanya memudahkan pengangkutan rotan, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani rotan di Sumpur Kudus,” ungkap Intan Prameswari.

Dengan adanya Flying Rattan, proses pengambilan dan pengangkutan rotan kini menjadi lebih aman, cepat, dan berkelanjutan, membuka peluang bagi pengembangan ekonomi lokal berbasis teknologi tepat guna.

**Fit S

Posting Komentar

0 Komentar

Selamat datang di Website www.dailyinfo.top, Terima kasih telah berkunjung, selamat membaca, tertanda Pemimpin Redaksi: Fitrya Sari