TNl AL-Dispen Puspenerbal (15/9/2025).Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksda TNl Bayu Alisyahbana selaku Kepala Pengawas dan Pengendali (Kawasdal) menghadiri Upacara Pembukaan Latihan Armada Jaya XLIII T.A 2025 yabg digelar di Gd. Soedomo Kodiklatal, Bunimori, Surabaya, Senin (15/9/2025).
Gladi Posko Latihan Armada Jaya XLIII T.A 2025 yang diikuti ratusan pelaku dari berbagai satuan TNl AL ini, dibuka Komandan Kodiklatal, Letjend TNI (Mar) Nur Alamsyah.
Tampak hadir hadir Pangkoarmada II, Gubernur AAL, Danpuspenerbal, Dankodaeral V, Danpasmar 2, Wa Asteral Kasal, Danpuskopaska Koarmada RI, Dan STTAL, KS Kormar, Wadan Kodaeral, Wadan Pasmar 2, Para Dir Kodiklatal dan para peserta pelatihan Armada Jaya XLIII lainnya.
Komandan Kodiklatal dalam amanatnya mengatakan, Latihan Armada Jaya (AJ) ke-43 tahun 2025 ini mengusung tema, "Kogaslagab, Kogasgabfib, Kogasgabratmin, dan Kogasgabhantai, Kogasgab PRC TNI Satgasduk lntelijen dan Satgasduk Passus melaksanakan Operasi Laut Gabungan, Operasi Amfibi, Operasi Pendaratan Administrasi, Operasi Pertahanan Pantai dan Operasi Mengatasi Gerakan Separatis Bersenjata dengan didukung Operasi Dukungan lntelijen dan Operasi Dukungan Pasukan Khusus di mandala operasi wilayah lndonesia Barat bagian utara, wilayah Indonesia timur bagian utara dan wilayah Jawa Timur dalam rangka mendukung tugas pokok TNI.
Sejalan dengan tema tersebut kata Dankodiklatal, saat ini kita menghadapi situasi ancaman dan tantangan yang berkembang secara kompleks dan membawa beberapa perubahan dari situasi sebelumnya.
"Saya berharap, latihan kali ini menjadi kesempatan membangun diskursus baru dalam balutan profesionalisme, untuk lebih adaptif dan menjadi bekal untuk bernavigasi menghadapi tantangan masa depan," harapnya.
Menurutnya, Geladi Posko AJ ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme serta kompetensi unsur pimpinan dan staf komando tugas gabungan dalam proses pengambilan keputusan militer tujuh langkah.
Oleh karena itu, diperlukan kemampuan perencanaan operasi yang terstruktur, matang dan realistis. Apabila mengalami perencanaan kegagalan, maka secara nyata kita sedang merencanakan kegagalan. Disisi lain, rencana operasi yang baik pun, jika tidak dilaksanakan secara cermat dan disiplin, hasil yang dicapai akan jauh dari optimal, bahkan berpotensi berakhir dengan sebuah kegagalan mencapai tugas pokok.
Ia menekankan agar para pelaku manfaatkan latihan ini untuk meningkatkan kesamaan persepsi, pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang dapat koordinasi, dan kerja sama antar menunjang terjalinnya kesatuan di dalam melaksanakan operasi yang bersifat gabungan.
"Manfaatkan waktu latihan ini dengan sebaik-baiknya untuk menguji kembali doktrin, teori, taktik, dan strategi pertempuran yang selama ini kita pedomani, sebagai bahan evaluasi dan penyempurnaan di masa mendatang," pungkasnya.
0 Komentar