TNl AL-Dispen Puspenerbal (5/8/2025).Dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan keselamatan operasional penerbangan, Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal menggelar pelatihan FADEC (Full Authority Digital Engine Control) dan Human Factor secara intensif bagi seluruh awak pesawat udara dijajarannya.
Hal tersebut dikatakan Komandan Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal, Mayor Laut (P) Bani Safangat di Mako Skuadron Udara 200 Wing Udara 2 Puspenerbal, Lanudal Juanda, Selasa (5/8/2025).
Bani -sapan akrab Danron Udara 200 ini mengatakan, Pelatihan ini berlangsung selama sepekan, mulai 30 Juli hingga 4 Agustus 2025 lalu dengan kombinasi sesi teori dan praktikum yang komprehensif.
Materi pelatihan lanjutnya, difokuskan pada sistem FADEC yang digunakan dalam pesawat yang dioperasikan oleh Skuadron Udara 200, yaitu Piper Archer DX dan Bell 505. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman teknis awak pesawat terhadap sistem kendali mesin digital serta menanamkan kesadaran akan faktor manusia dalam keselamatan penerbangan.
Instruktur dalam pelatihan ini adalah Dede Hajat, yang juga menjabat sebagai Aircraft Maintenance Engineer di KPN Plantation Indonesia, sebuah perusahaan yang memiliki rekam jejak dalam pelatihan dan pengelolaan operasional penerbangan sipil dan militer.
Menurut Danron, pelatihan ini juga merupakan bentuk komitmen satuan dalam membekali para prajurit dengan kemampuan dan pengetahuan terkini.
“Dengan memahami secara menyeluruh sistem FADEC dan pentingnya human factor dalam operasional penerbangan, para prajurit tidak hanya akan lebih siap menghadapi berbagai kondisi di lapangan, tetapi juga mampu menjaga standar keselamatan dan efisiensi operasi yang tinggi,” ujar Mayor Bani.
Sementara itu, Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah, mengapresiasi inisiatif Skuadron Udara 200 dan menyatakan bahwa peningkatan kualitas SDM merupakan kunci dalam menghadapi tantangan operasi penerbangan ke depan.
“Pelatihan ini sejalan dengan arah pembinaan Wing Udara 2 yang menekankan pada peningkatan kompetensi dan kesiapan personel. Teknologi penerbangan terus berkembang, dan para prajurit harus mampu beradaptasi dengan cepat serta memahami faktor manusia sebagai bagian penting dalam sistem keselamatan,” tegas Kolonel Adam.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi program pembinaan lanjutan yang berkesinambungan, guna mewujudkan prajurit yang profesional, adaptif, dan siap menghadapi setiap misi dengan tingkat keselamatan dan efektivitas tinggi.
0 Komentar